CB 4 Professional Development – KJP SMP

Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 148 Jakarta dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia

zxc

xcv

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

Kelas : LC01

Dosen : Silverius Constantino Johanes Maria Lake, M.Hum. (D3324)

Hari, Tanggal : Jumat, 23 Oktober 2015

Pukul : 09.00 – 11.15 WIB

Kegiatan : Pelaksanaan Interview KJP terhadap Siswa yang Menerima KJP

Lokasi : Jalan BB I Cipinang Muara Jakarta Timur

 

Tim yang Hadir :

Ketua:

Djody                                                   1701315724

Anggota:

  1. Fajri Wardana 1701340814
  2. Melina Halipah 1701304935
  3. Abdillah Saputra Idrus 1701356301
  4. Rizky Pahlevi 1701312325
  5. Rizvian Ritheli Riundo Sinaga 1701335884
  6. Tiara Linarti 1701297545

Tim yang tidak hadir : –

Foto Tim dan Keterangannya :

zcz

(kiri ke kanan : Abdillah, Djody, Tiara, Melina, Rizky, Fajri, Rizvian)

 

BAB II

ISI

Materi Character Building yang kelompok dapatkan di semester 5 ini adalah CB IV : Professional Development. Dalam perkuliahan ini kelompok mendapatkan materi Teori-Teori Etika yang terdiri atas 4 teori, salah satu teori etika tersebut adalah Utilitarianisme. Teori tersebut memandang bahwa suatu perbuatan dapat dikatakan etis apabila memberikan manfaat dan kegunaan bagi sebagian besar orang. Dalam kegiatan sosial yang kelompok lakukan bersama TFI pada semester ini, kelompok secara tidak langsung menerapkan teori etika utilitarianisme. Hal ini dikarenakan kegiatan kami dapat membantu pemerintah memantau dan mengecek ketepatan sasaran program pemerintah yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya dalam bidang pendidikan. Selain itu menurut sekolah yang kami survei, kegiatan yang kami lakukan ini sangat mendukung pihak sekolah dan siswa karena pelaksanaan dan pendataan terhadap penerapan program KJP yang baik dapat membuat pemerintah terus melanjutkan kebijakannya tersebut guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebelum melakukan kegiatan, kelompok kami membicarakan mengenai jadwal keseharian kami. Hal ini dilakukan untuk memilih waktu yang tepat dalam melaksanakan tugas. Setelah berunding akhirnya kelompok memutuskan untuk melaksanakannya pada hari Jumat tanggal 23 Oktober 2015, karena ada beberapa anggota tim yang tidak bisa ikut kegiatan bila dilakukan pada hari Rabu saat kami tidak memiliki jadwal kelas. Hari Jumat itu kami pilih karena kelas baru akan dimulai pada pukul 15.00 WIB sehingga menurut kesepakatan kami, kami bisa meluangkan waktu untuk mengerjakan tugasnya sebelum kelas dimulai. Sebelum mendatangi sekolah yang bersangkutan (SMPN 148 Jakarta), kami sudah mempersiapkan semua form yang harus dibawa, yaitu flazz, surat jalan, formulir pendataan KJP, validasi pendidikan,  data verifikasi 8355, lembar evaluasi, dan almamater. Selama melaksanakan kegiatan mulai dari memberikan surat jalan kepada sekolah, melakukan survei dengan cara menginterview siswa dan sekolah mengenai penerapan KJP, validasi 8355, serta evaluasi dari sekolah terkait, kami selalu mengenakan almamater Binus University untuk mengingatkan bahwa kami memiliki tanggung jawab untuk membawa nama baik Binus di lingkungan sekolah tersebut. Kami juga berusaha untuk menjaga sikap terutama karena memang kewajiban kami sebagai mahasiswa yang berbudi pekerti.

Metode survei yang kami lakukan ada 2, yaitu survei eksternal yang diberikan oleh pihak sekolah, serta survei internal yang berasal dari kelompok kami sendiri. Menurut survei sekolah kelompok kami sudah cukup baik dalam melaksanakan tugas sehingga sekolah menjadi nyaman dan mau memberikan tanggapan positif bagi seluruh anggota tim. Selain itu semua anggota tim sudah berinisiatif saling mengingatkan mengenai apa saja yang harus dibawa, kerja sama dalam menentukan waktu pelaksanaan kegiatan, serta dukungan yang saling menguatkan selama kami menjalankan serangkaian kegiatan yang ada. Hal positif yang kami dapatkan dari kegiatan yang kami lakukan adalah sesama anggota tim menjadi saling peduli dan mengedepankan solidaritas kebersamaan yang lebih baik. Seluruh anggota tim berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan tugas baik secara langsung di lapangan maupun pendataan di formulir online.

Sekolah membantu kami untuk mengumpulkan sebagian siswa yaitu sebanyak 64 siswa dari total keseluruhan 266 siswa yang didaftarkan mendapat KJP di dalam sebuah ruangan Multimedia milik sekolah. Karena waktu yang pihak sekolah berikan tidak banyak untuk menggunakan ruangan tersebut maka kami memutuskan untuk para siswa mengisi langsung formulir pendataan KJP siswa. Seluruh anggota tim berpencar untuk memandu para siswa selama melakukan pengisian formulir. Kami juga tidak lupa untuk menyediakan beberapa pulpen bagi siswa yang tidak membawa pulpen dan benar saja hampir seluruh pulpen yang kami sediakan dipinjam oleh para siswa. Seluruh siswa berpartisipasi dengan baik dalam pengisian formulir, mereka memperhatikan arahan dari kelompok kami dengan baik.

kjp1

Siswa siswi dikumpulkan di ruang Multimedia untuk mengisi formulir pendataan KJP

kjp2

Siswa siswi mengisi formulir pendataan KJP didampingi seluruh anggota kelompok

 

kjp3kjp4

kjp5

Contoh Daftar Laporan Penggunaan KJP salah satu siswa

 

Lampiran bukti pengisian google docs mengenai entry data yang didapat selama kegiatan di lapangan, serta hasil evaluasi dari sekolah yang bersangkutan mengenai kinerja kelompok dalam melaksanakan tugas.

kjp6

Bukti kelompok telah menginput formulir pendataan KJP Sekolah

kjp7

Bukti kelompok telah menginput formulir pendataan KJP Siswa

BAB III

PENUTUP

Menulis laporan hasil Monitoring dan Evaluasi dari data KJP ke google docs, total keseluruhan siswa SMPN 148 Jakarta yang mengikuti program KJP ada 266 siswa, tetapi kami hanya melakukan interview pada 64 siswa.

Kesimpulan dari hasil pengecekan KJP :

Menurut kelompok kami, pelaksanaan program KJP di SMPN 148 Jakarta sudah mengikuti semua ketentuan yang telah diatur pemerintah. Menurut survei yang telah kami lakukan terbukti bahwa seluruh siswa yang menerima KJP adalah benar berasal dari kalangan yang kurang mampu dan sebelum KJP diberikan kepada siswa, sekolah telah melakukan pengecekan melalui kunjungan ke rumah siswa beserta tanya jawab pribadi terhadap siswa maupun orang tua siswa. Dengan adanya program KJP ini sebagian besar siswa merasa terbantu dan menjadi lebih semangat dalam menjalani sekolah.

Melalui tugas ini, kelompok kami bisa melatih kerja sama tim yang baik, kompak, dan saling membantu walaupun pada awalnya antar anggota kelompok belum saling mengenal satu sama lainnya. Selain itu kelompok juga dapat mengembangkan softskill untuk dapat berhubungan secara sopan dan tegas terhadap lingkungan luar misalnya pihak sekolah dan siswanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *